KAJIAN ANTARA STRATEGI PENINGKATAN PERLINDUNGAN ANAK DALAM RANGKA PERCEPATAN KOTA SERANG SEBAGAI KOTA LAYAK ANAK
Bappeda Kota Serang Bidang Penelitian dan Pengembangan menggelar Kajian Antara Strategi Peningkatan Perlindungan Anak dalam rangka percepatan Kota Serang sebagai Kota Layak Anak (KLA) yang bertempat di Aula Bappeda Kota Serang yang dihadiri oleh OPD dan Stakeholder pada Kamis (23/09/2021)
Rapat di buka oleh Kepala Bappeda Kota Serang sekaligus memberikan arahan agar peserta rapat aktif berkontribusi saran dan informasi untuk pengayaan analisa kajian yang lebih detail dan menyeluruh dengan harapan kajian akan menghasilkan rekomendasi yang implementatif.
Sekretaris Bppeda Kota Serang Ina Linawati menyampaikan setiap kajian yang dihasilkan oleh Bappeda Kota Serang harus implementatif karena merupakan indikator kerja utama (IKU) Bappeda. Permasalahan KLA harus dilihat secara holistik dan integrative, karena pencapaiannya menuntut keterlibatan banyak pihak. "Tujuan dari KLA itu sendiri bukan hanya sekedar penilaian tetapi yang terpenting menyelamatkan anak bangsa (generasi penerus)", kata Ina Linawati.
Kasi Pemenuhan Hak Anak DP3AKB Endang menambahkan kasus kekerasan terhadap anak pengalaman ketika bertugas di puskesmas ternyata datanya akan lebih banyak, dibanding data yang ada di DP3AKB, karena banyak korban yang enggan melaporkan karena merupakan aib, tetapi korban membutuhkan pelayanan di puskesmas. Kemudian pengaruh dari situs-situs porno di internet benar-benar harus dihapus (blokir) karena pengaruh ini yang paling kuat terhadap anak-anak.
Penyelenggara Perlindungan Anak (berdasarkan UU PA No. 35/2014,pengganti UU PA No.23/2002) pasal 20 : Negara, pemerintah (pusat/daerah), masyarakat, keluarga, dan orang tua atau wali berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak.
Hak anak adalah bagian dari Hak Asasi Manusia yang wajib dijamin, dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara.
